SELAMAT BAGI PESERTA YANG LOLOS KURASI PADA SMO#2
Gusti Rizky G.M.P “We lovin it”
Wahyu Eko S “Menyajikan kekacauan”
I Wayan Putra Eka Pratama “Ni Luh Marilyn”
Oceu Apritawijaya “selera lokal”
Raka Valdiansyah “sekedar aksesoris”
MooBlackWhite “(tetep) MooBlackWhite (meski) pake CMYK”
Pradika Lahitama Leffananda “Destruction of traditional”
Miftahul Khoir “Boyband adalah wayang”
Ahmad Aji Pratomo “Macan mati diatas gunung”
Komang Suta wijaya “-“
KARYA YANG LOLOS SELEKSI DIKIRIM PALING LAMBAT TGL 31 AGUSTUS 2013 ,KE ALAMAT KARANGAN Gg.GOLONGAN no.20B ,WIYUNG ,SURABAYA ,
-terimakasih-
SURABAYA MOVE ON
Dinsdag 20 Augustus 2013
Dinsdag 02 Julie 2013
SMO#2 introduction
RUANG KULTURAL, DALAM KEBERSAMAAN WAKTU HIDUP
oleh Zuhkhriyan Zakaria
Ketika sebuah ruang dan waktu
bersatu, maka nampak terjadi kejadian. Kejadian yang dimaksud adalah
aktualisasi diri akan ekosistemnya. Aktualisasi ini bisa nampak adanya
“penghayatan” sebuah ruang individu maupun bersama yang dilakukan pada sebuah
budaya atau kultural. Penghayatan ini bermakna budaya dengan artian nilai, agar
keharmonisan hidup bisa berlangsung terus. Realisasinya adalah dalam kegiatan
sehari-hari, perayaan-perayaan kerakyatan seperti Agustusan, Perayaan Pasar
Malam, Lebaran, hingga acara Seni Panggung. Ruang-ruang kerakyatan bisa menjadi
oase perayaan hidup bersama, kebudayaan dan kesenian.
Bersamaan
itu adanya pemerintah dan rakyat, kaya dan miskin, pengusaha dan buruh, pria
dan wanita, agama satu dan lainnya, sehat dan sakit, diharapkan ada rekatan
tata nilai saling mengutu(h/ng)kan diantara kebersamaan hidup dalam ruang dan
waktu yang sama. Ruang dan waktu bersama ini terjadi pergeseran fungsi dan
berubah posisi karena adanya fenomena modernitas, dalam arti meRajanya
rasionalitas (pola pikir kalkulasi untung rugi), maka timbul pergeseran dari
makna kultural yang mencoba selalu harmonis menjadi ajang berbagai lapisan
kepentingan.
Tak
berniat menjadi pahlawan penyelamat ruang dan waktu bersama ini agar tetap
demokratis, tiap orang secara fair
menghayati hidup bersama dengan menghormati harkat di ruang-ruang pribadi dalam
temu waktu bersama dibutuhkan syarat
utamanya, yaitu pertama dialog terbuka untuk membuka kepentingannya secara
komunikasi yang demokratis diantara peserta ruang bersama, dan yang kedua
adanya dialog komunikasi yang mencari terus-menerus titik temu konsensus (kesepakatan
yang disetujui secara bersama-sama) ketika perbedaan kepentingan bertemu untuk
kepentingan umum yang didahulukan demi keberlangsungan hidup bersama dalam
ruang bersama.
Maka
dalam SMO #2, ini ingin sekali menjadi ruang bersama terbukanya dialog untuk
tulus membuka berbagai macam kepentingan eksplorasi ide, teknis maupun estetis,
dan mungkin bahkan tidak sama sekali. Dalam hal ini karya seni yang akan
membuka nilai-nilai penghayatan hidup oleh pelaku seni yang terlibat kedalam
ruang bersama berupa TBSK (Taman Bermain Serbuk Kayu) dan beberapa titik lokasi
yang akan dipilih oleh performer, serta diambil titik-titik temu konsensus
untuk nilai dan kepentingan bersama atau dalam bahasa politis, ekonomi,
kultural: kesejahteraan atau lebih tepatnya kebaikan bersama.
CULTURAL SPACES, TOGETHERNESS TIME
IN LIFE
by Zuhkhriyan Zakaria
When the space and the time unite , then will look like happened
an event .event that means are self actualization
and ecosystem . Actualization can see as "Appreciation”
from personal space or together that do to some culture or cultural . This
appreciation mean culture with the sense
of value , so harmony of live can be continued .The realitation is daily
activities , civilian party like independent day , night market party , feast day , to art stage . Public space can be an oasis of
living together between culture and art .
In the same
time the government and the people ,rich and poor ,bussinessman and worker ,man
and woman ,one religion with the others ,health and sick ,we hope
there is stick of values that mutually beneficial
or unite between live together in same
space and time . This space and time happened shift function and change
the position because there is modernity phenomena . It’s mean rationally become a King (calculations
of profit and loss mindset) , so arising a shift from cultural means that
trying always harmony and become an event the various layers of interest .
Did not intend to be hero of space and time savior together
so it’s staying democratic , everybody
with fair live life together with respect dignity at personal spaces in same time
needed The main requirement , that first
is open dialogue for open an interest in
communication that democratic between participants
of shared space , and the second there are communication dialogue that always
look for consensus intersection ( deal that approved by all ) when different of interest meet for public
interest that precedence for living together in together space .
So in SMO#2 ,we want become a together space an open
dialogue for sincere opening various exploration interests ideas , technically
or aesthetically , and maybe nothing , In this artwork that will open
appreciation value of life by artist that include in a space called TBSK (
Taman Bermain Serbuk Kayu ) , and some spot that chosen by performer its self ,
and taken consensus intersection for value and together interest or political
language , economical ,cultural: welfare rather belong together
SMO#2 Essay
Saterdag 29 Junie 2013
SMO #1 Perade Performance
performen by : komet randero
performen by : oza
performent by : Hengky Koesworo
FOR MORE ARTIST AND MORE PICTURE CLICK LINK BELLOW
Vrydag 21 Junie 2013
SMO#2 STREET MOVEMENT
more picture http://www.facebook.com/media/set/?set=a.597649773587600.1073741829.560207473998497&type=1
SMO#2 STREET MOVEMENT
Dinsdag 21 Mei 2013
SURABAYA MOVE ON
oleh : Dwiki Nugroho Mukti
Acara
yang awalnya di adakan oleh komunitas serbuk kayu untuk merespon keadaan yang
terjadi di Surabaya ,dimana proses berpamer terlebih lagi proses kesenian di
sini kami (serbuk kayu-red) rasa masih kurang dan butuh sebuah gebrakan yang besar . Maka kami sepakati untuk membuat acara
ini , konsep awal acara ini adalah
mengunakan tempat yang notabene bukan tempat pamer digunakan sebagai tempat
pameran , konsep ini kami pilih sebagai perlawanan terhadap kemapanan seni yang
terjadi dimana kemapanan tersebut sudah menjadi konsumsi publik .
Merintis
suatu acara memanglah tidak mudah apalagi acara yang kami cita citakan adalah
sesuatu yang besar terlebih lebih ber gaung dengan skala internasional , kenapa
kami mencita citakan acara internasional karna
kami menyadari bahwa harus ada lompatan besar untuk menjadikan kesenian
dikota surabaya ini bergerak dengan baik dan dikenal secara luas terlebih lagi
dikenal dalam skala internasional . sebetulnya kami banyak bertanya kenapa
dalam hal kesenian Surabaya masih tergolong tertinggal jika dibandingan dengan
Jogja maupun Bandung ,karna kami merasa bila seniman yang di surabaya ini tidak
kalah dengan seniman seniman dikota lainya ,
hanya masalah tempat atau acara yang mewadahi sehingga gaung kesenian mereka belum dapat didengar
secara luas .
Secara sekilas acara ini bisa dimaknai sebagai ajang munculnya seniman seniman baruyang karyanya sudah siap dikonsumsi secara international ,dan ini bukan hanya untuk seniman lokal Surabaya saja atau Indonesia saja namun acara ini bebas di ikuti oleh siapapun dan dibelahan dunia manapun .
Secara sekilas acara ini bisa dimaknai sebagai ajang munculnya seniman seniman baruyang karyanya sudah siap dikonsumsi secara international ,dan ini bukan hanya untuk seniman lokal Surabaya saja atau Indonesia saja namun acara ini bebas di ikuti oleh siapapun dan dibelahan dunia manapun .
Semoga untuk
kedepanya acara ini lebih besar lagi dan lebih banyak mitra mitra pendukung ,
sehingga mampu menjadi wadah yang maksimal untuk karya karya seniman yang
terseleksi .
Maandag 01 April 2013
Teken in op:
Plasings (Atom)